Thursday 24 December 2015

Ujian Mikrobiologi

Mata kuliah paling absurd. Sebenernya lebih absurd Filsafat dan Penciptaan Ilmu waktu semester awal dulu sih. Tapi berhubung udah semester tua, rasanya kalau masih ada mata kuliah absurd itu semacam aneh banget wkwkwk.
Mikrobiologi merupakan mata kuliah baru di pilihan minat yang saya ambil, yaitu minat Bioproses sehingga minat Bioproses menjadi genap 10 sks dengan bobot masing-masing dua sks per mata kuliah. Sebenarnya ada yang ''aneh'' dengan susunan mata kuliah minat Bioproses. Mata kuliah yang buka semester genap adalah Proses Industri Pangan dan Aplikasi Bioproses sedangkan mata kuliah yang buka semester ganjil adalah Mikrobiologi Industri, Dasar-dasar Bioproses dan Dasar-dasar Ilmu Pangan. Mata kuliah semester ganjil adalah mata kuliah dasar (termasuk mikrobiologi) sehingga tidak cocok untuk diambil sesudah mengambil mata kuliah PIPang dan ApBio, ditambah lagi mata kuliah Mikrobiologi ini menurut saya kurang jelas kesinambungannya dengan industri dan dengan mata kuliah minat pangan yang lain. Alhasil, setiap kamis jam 2 rasanya cuma pengen bolos terus :"""
H-1 sebelum ujian bahkan saya tidak berminat untuk membuka materi yang sudah didownload. Setiap akan membukanya selalu timbul pertanyaan "belajar mikrob buat apa sih". Seharusnya sih semua ilmu pasti ada gunanya, belajar apapun tidak ada yang tidak berguna, tapiiii anak-anak mikrob pasti tau lah ya kenapa tetap saja malas sekali belajar mikrob wkwkwkwk. Akhirnya H-1 saya malah sibuk mengerjakan T3 kemudian hari H tetap saja masih lebih memilih mengurus T3. Dan akhirnya, baru kali ini ujian benar-benar tidak membuka slide materi dengan alasan bukan karena nggak punya materinya tapi cuma karena males buka aja. 
Saya benar-benar "bodo amat" sama nilai yang keluar nantinya apa. Kalau memang nggak ada sense sama sekali yasudah tinggalkan. Jangan dicontoh ya. Orang yang kurang berpikir ke depan mah gini.
Saat ujian, 20 menit saya sudah selesai menyelesaikan soal sementara waktu pengerjaan soal adalah 90 menit (read: sudah putus asa, mau ngarang juga bingung mau ngarang apa, pertanyaannya aja asing gimana mau ngarang hahaha)
Tapii, ternyata tidak dibolehkan keluar sama Bu Sri, sang penjaga ruang ujian. Minimal 60 menit katanya. Tekkim mah gitu.
Berhubung bingung mau ngapain, akhirnya saya menulis surat untuk bapaknya. Kali kedua menulis surat saat ujian. Setidaknya kali ini lebih bermutu sih isinya hehehe. Isinya berupa kritik, saran, dan tentu saja permintaan maaf karena selama di kelas tidak pernah berhasil untuk memperhatikan. Tentu saja dengan bahasa yang sangat halus dan sopan (padahal dalam hati pengen curhat betapa mikrob itu sangat amat tidak jelas :""")
Akhirnya, surat saya bahkan lebih panjang daripada jawaban ujiannya wkwkwkwk. Bukan karena saking panjang suratnya, tapi saking pendeknya jawaban ujian saya.
Sekian curhat tentang ujian paling hina sepanjang kehidupan di Tekkim.

No comments:

Post a Comment