Corde Maris: A Years With MB UGM, Not Only Marching

Marching Band gives us so much more than some songs and a uniform. It’s gives us lessons that we take with us for the rest of our lives

So true. Mau tahu kenapa ?Harus jadi anak Marching dulu, heheheee. Kata orang, Marching Band itu keras. Tidak salah. Itulah yang membuat kita anak Marching banyak menemukan pembelajaran disini. Kata orang, Marching Band itu kurang kerjaan. Latian mulu. Padahal nampil cuma berapa menit. Karena bukan hanya hasil yang semata-mata harus dilihat. Proses juga mahal harganya. Proses itulah yang membuat kita menjadi orang yang lebih tahan banting. Yang membuat kita tahu apa arti kerja keras. Yang membuat kita punya begitu banyak kenangan. Yang membuat kita bisa menjadi lebih dari apa yang kita pikirkan. Marching itu complicated. Belajar menjadi dewasa dengan segala masalah yang ada. We love all of it. You judge us semaumu, we really don’t care, because you never understand sepanjang apapun saya menjelaskan. Setiap orang punya dunianya. Hanya perlu saling menghargai :))

~~ibu ibu pengajian~~ snares

Saya bangga menjadi bagian dari unit Marching Band UGM. Bukan hanya unit Marching penyalur bakat dan hura-hura. Meskipun Marching Band budaya dari luar, tapi MB UGM tidak pernah lupa Indonesia. GPMB tahun lalu, MB UGM membawakan tema Papua, Mutiara Hitam dari Timur. Desember lalu, MB UGM mengadakan Konser memperingati 35 tahun perjalanan MB UGM dengan tema “Masihkah (Kita) Indonesia?”. Konser pertama di Indonesia, yaitu Marching Band yang berkolaborasi dengan Paduan Suara, Musik Etnis, Orkestra, serta Orasi Budaya yang dibawakan oleh Butet Kertaradjasa. How amazing it is, mahasiswa yang begitu sibuk dengan kuliahnya tapi masih sanggup mengadakan konser ini. Terimakasih para manajerial, pelatih, pengurus harian, alumni, dll atas kerja keras dan semangat pantang menyerahnya. Saya bangga bisa menjadi salah satu performer konser ini. Detail konser saya ceritakan di lain waktu ya wkwk. Buat tim dokumentasi, terimakasih banyak. Terharu liat videonya. Kapan dimunculkan di youtube? :”)

Tahun depan MB UGM ikut GPMB 2015. Dan saya tidak bisa ikut. Bukannya saya tidak ingin berbakti sama unit. Tidak ingin menyampaikan terima kasih dengan tetap membantu rotasi selanjutnya. Tidak mudah mengatakan tidak ketika ditanya mau lanjut atau tidak. Siapa sih yang tidak tergiur dengan kata ‘GPMB’? Siapa yang nggak pengen ke Istora buat perform? Siapa sih yang tidak tertantang mengikuti latihan GPMB yang kata orang super wow jam latiannya? Seandainya saja saya bergabung di tahun pertama, dan masih ada seandainya yang lain :” Sejujurnya, saya selalu punya keinginan untuk memperbaiki perform saya yang menurut saya unperfect. Tapi, saya sudah berpikir panjang.

Selamat berjuang.

Bakalan kangen nih sama semuanya. Dan yang pasti kangen SNAREEEEE. Stick unit juga sudah saatnya dikembaliin :(

Kilas balik kenangan dulu lah.

Pin yang didapat dengan penuh perjuangan. Atasnya Panca Setya. Semacam Pancasila kalau buat orang Indonesia haha. Setiap apel buka selalu deg-degan, was-was disuruh maju buat Panca Setya, takut lupa haha. Sekarang sih udah di luar kepala.

Pertama kali pake kostum geli aja sama bling-blingnya (kanan atas), kostum kebanggaan (yang merah), kostum paling rawwwrr (battery kok bunga-bunga) haha. Dan mereka sudah waktunya dikembalikan. Untung jaket kesayangan punya sendiri.

Selalu butuh ini, counterpain, minyak tawon dkk waktu awal-awal jadi anak marching. Badan remuk-redam rasanya, kayak habis naik gunung tiap habis event. Pegel-pegel tiap habis latihan. Badanku emang alay haha.