Thursday 12 April 2018

Menikah

Kalau kita terus menerus mencari yang terbaik. Mungkin, kita tidak akan pernah selesai membanding-bandingkan. Kata guruku, tidak ada yang benar-benar terbaik, yang ada hanyalah yang bersedia untuk terus memperbaiki dan diperbaiki.

Selama kita berhadapan pada pilihan, sejatinya kita tidak akan pernah bisa mengambil keputusan yang benar. Semua keputusan yang kita ambil itu salah. Kemudian, peluang untuk menjadikannya benar itu sama besarnya. Caranya, dengan kita menjalani keputusan yang kita ambil tersebut. Menjalani konsekuensinya, menjadi orang yang berkomitmen kuat atas keputusan yang diambil, tidak mudah mengeluh apalagi sampai ada penyesalan mengapa keputusan itu diambil dan mengapa dulu tidak mengambil keputusan yang lain.

Menikah adalah keputusan yang dibuat dengan persiapan dan lebih banyak kenekatan. Menikah butuh kenekatan, jika kata berani tidak cukup untuk merepresentasikannya, resiko pernikahan tentu bukan hal yang sederhana. Hanya saja, kalau kami terus menerus memikirkan resikonya, mungkin kami tidak akan pernah menikah seumur hidup.

Suatu ketika saat kamu sedang memiliki perasaan kepada seseorang, tiba-tiba muncul orang lain yang memiliki niat terbaik dalam hidupnya untukmu. Apakah kamu berani melawan arah perasaanmu?

Dunia penuh cobaan. Cari pasangan yang bisa diajak berjuang bersama menghadapi itu. Yang bisa mengimbangi, yang ketika kamu marah dia diam meredakan. Ketika dia marah, kamu juga bisa berlaku sebaliknya, diam dan meredakan. Itu kuncinya.

Melanggengkan pernikahan adalah soal strategi. Termasuk menyiasati hal kecil. Stop mempermasalahkan hal kecil dan justru mensyukuri hal-hal kecil yang lain. Tak usah dibesar-besarkan kealpaan pasangan kita. Besarkan saja yang berpotensi menumbuhkan kasih sayang. Rasa-rasanya bakal melelahkan kalau kita selalu mengungkit kerikil yang tak sengaja terinjak, atau prasangka-prasangka yang salah alamat.

Pada dasarnya laki-laki itu liar. Sebab itu, yang terbaik dari mereka adalah yang memiliki kemampuan mengendalikan dirinya sendiri.

Perempuan yang paling cantik adalah perempuan yang mudah bersyukur.

"Ada orang-orang baik yang sengaja dihadirkan dalam hidup kita untuk menguji perasaan kita. Bukan untuk menjadi pasangan hidup kita."

"Pada akhirnya orang-orang yang jatuh cinta akan kembali kepada Tuhan. Setelah jauh ia mencari, pada akhirnya ia hanya bisa meminta."

Dikutip dari: Menentukan Arah - Kurniawan Gunadi & Aji Nur Afifah

No comments:

Post a Comment