Saturday 3 August 2013

Kenangan (bekas yang tak mungkin hilang)

Kita sering membiarkan hati kita bermain main tanpa kita sadari hati tidak pernah mengenal kata 'main main'. Dan ketika akhirnya hati sudah terlalu jauh memasuki rasa, pikiran pun lumpuh seketika.

Cinta bisa membuatmu sangat hidup, sampai kau lupa dia juga bisa membuatmu mati.

Kenangan akan selalu indah bila hanya dikenang. Ingat, bila hanya dikenang! 

Melupakan kenangan itu adalah hal yang sulit. Tapi, menolak ketika kenangan itu menyapa lagi, sulitnya berlipat lipat.

Kenangan itu seperti trauma. Butuh banyak waktu, banyak usaha, dan segudang nasihat untuk bisa melupakannya. Tapi, hanya butuh satu pertemuan untuk membawamu kembali tenggelam didalamnya.

Tahukah kamu, mengenang kembali rasa sakit bisa lebih menyakitkan dibanding saat mengalaminya dulu. 

Terkadang hati yang pernah terluka begitu dalam dan tak kunjung sembuh, bisa terbiasa dengan luka itu sendiri dan akhirnya enggan menerima peluang kesembuhan.

Siapa bilang waktu bisa menyembuhkan ? Waktu hanya membantumu melupakan, tapi tetap harus dirimu yang menyembuhkan luka itu. Time seems to heal but it doesn't heal

Duka cinta lama hanya bisa disembuhkan dengan suka cinta baru.

Sering kita meyakini suatu hal sebagai suatu kebenaran yang bakal terjadi, tapi sesering itu jugalah Tuhan menggagalkannya. Sebaliknya, saat kita meyakini suatu hal sebagai suatu kemustahilan yang tak mungkin terjadi, saat itu pulalah Tuhan membuatnya terjadi.

Hidup tak bisa ditebak, maka jangan susah susah menebaknya. Hadapi saja!

Adakalanya kita tidak perlu lagi mencari siapa yang bersalah, tapi perlu mencari siapa yang berani memperbaikinya.


Kata kata diatas adalah quote yang saya ambil dari sebuah novel karya Vincensia Naibaho yang berjudul Cinta yang tak pernah selesai. Meskipun bukan novel favorit saya, tapi saya suka quote-nya. NGENA banget, hehehe.

Terkadang atau mungkin seringnya, ketika kita sudah menyukai seseorang kita lupa bahwa seseorang tersebut bisa berpeluang besar dalam hal menciptakan luka. Kita pun terus menerus mengukir rantai-rantai kebersamaan. Hingga saat luka menghampiri, ukiran yang terlalu banyak itu akan menjelma menjadi segunung kenangan yang akan sulit kita lupakan. Entah harus berapa lagi waktu yang kita butuhkan untuk melupakan kenangan dan menyembuhkan luka itu. Terkadang semua itu hanya bisa terobati dengan kehadiran seseorang yang baru. Dan saat kita sudah nyaman dengan semua itu, terkadang kenangan itu kembali menyapa kita. Dia yang sudah susah susah kita buang dalam ingatan tiba tiba saja datang dan kembali menawarkan kebahagiaan. Saat tahap itulah seseorang yang masih terjebak dalam kenangan akan tergoda untuk kembali bersama seseorang yang sempat menjadi kenangan. Dan mungkin dia akan kembali terluka.
Mungkin benar kenangan akan selalu indah bila hanya dikenang. Ingat, bila hanya dikenang! Bukan untuk disapa kembali.

No comments:

Post a Comment